Hati-hati, Dua Jenis Permen Ini Mengandung Ganja

Posted by sulthan on Selasa, 02 Juni 2015

IndoDrugs - Twixed dan Munchy adalah dua jenis permen yang mengandung ganja dan dijual secara legal di apotik ganja medis di negara seperti Colorado, Washington, Alaska dan Oregon. Robert MacCoun, seorang profesor di Stanford Law School mengatakan, produk ini bisa saja sangat membahayakan kesehatan anak-anak karena kemasannya menyerupai permen yang banyak digemari anak-anak.

“Ada kekhawatiran bahwa anak-anak akan menemukan produk ini dan memakannya, berpikir itu adalah permen biasa. Ini bisa menjadi pengalaman yang sangat traumatis, dan bahkan ada beberapa indikasi berbahaya bagi fisik anak-anak,” tutur MacCoun, seperti dilansir Livescience.com.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan adanya kasus keracunan makanan pada anak-anak tak lama setelah permen ganja ini dilegalkan. Kebanyakan dari anak-anak tersebut terpaksa harus menjalani perawatan medis.

Bahaya lainnya timbul dari kandungan THC (tetrahydrocannabinol, zat yang menghasilkan efek melayang-layang) yang lebih tinggi 4-5 kali dari batas aman yang berimbas pada tubuh. “Pada dosis tinggi, THC dapat menimbulkan serangan kecemasan serius dan gejala psychotic-like (ganguan psikologis, red),” terang MacCoun.

Dengan menyadari potensi bahayanya, sebuah studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine oleh MacCoun dan rekan sejawatnya Michelle Mello, menulis agar mengurangi potensi bahaya dari permen ganja tersebut dengan mengubah kemasan produk tidak menyerupai kemasan permen, makanan atau minuman serta harus dibubuhi label dan peringatan agar dijauhkan dari jangkauan anak-anak. “Ini adalah langkah yang masuk akal, tetapi tak sepenuhnya melindungi anak-anak,” terang MacCoun.

Bila hal ini tidak diperhatikan, maka legalisasi permen ganja ini akan berimbas pada rusaknya masa depan generasi mendatang. Dan bagi setiap orang tua sepatutnya memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi anak-anak Anda. 

Oleh karena itu, hati-hati jenis permen yang mengandu ganja. (sumber: jawaban.com)
Selengkapnya

Pemakai Narkoba dapat Terkenak Penyakit Hepatitis

Posted by sulthan on Senin, 01 Juni 2015

IndoDrugs - Narkotika “penjahat berdarah dingin”. Pemakaian narkotika dapat menyebabkan kerusakan pada seluruh jaringan tubuh manusia. Seperti terjadi kerusakan pada sel-sel otak, syaraf, pembulu darah, darah, tulang dan sel-sel lainnya.

Pemakaia narkotika dapat mengalami kerusakan organ tubuh, misalnya terjadi kerusakan pada paru-paru, ginjal, hati, otak, jantung, usus dan sebagainya. Dengan terjadi kerusakan pada jaringan tubuh akan terjangkit berbagai penyakit, dan pemakai narkoba dapat terkenak penyakit hepatitis.

Pemakai narkotika dapat terkenal penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan berbagai penyakit lainnya. Penyakit-penyakit tersebut muncul melalui kuman atau virus yang masuk melalui pemakai narkotika.

Penyakit Hepatitis

Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia. (Sumber: http://penyakithepatitis.org/)


Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver).


Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis.

Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas.

Oleh karena itu, songsong masa depanmu dengan ceria, jangan rusak dirimu dengan narkotika. Jangan mudah tergoda bujuk rayu teman yang menawarin narkoba, apapun jenisnya. Kobarkan semangatmu, perangi penyalahgunaan narkotika.! Say No To Drugs..!
Selengkapnya

Sifat Jahat Adiktif Narkotika

Posted by sulthan

IndoDrugs - Narkotika memiliki 3 sifat khas jahat yang dapat membelenggu pemakaiannya menjadi budak. Tiga sifat jahat khas narkotika yang sangat berbahaya adalah habitual, adiktif dan toleran.

Adiktif adalah sifat narkotika yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikannya. Penghentian atau pengurangan pemakaian narkotika akan menimbulkan “efek putus zat” atau withdrawal effect, yaitu perasaan sakit luar biasa atau dalam Bahasa gaul disebut sakau (sakit karena kau, narkotika).

Jadi, narkotika itu unik. Bila pemakaian dihentika mendadak sekaligus, badan bukannya langsung menjadi sehat, melainkan malah menjadi sakit luar biasa. Rasa nyaman dan sehat baru akan dating setelah sakaw berlalu atau bila yang bersangkutan kembali memakai narkotika.

Rasa sakit untuk setiap jenis narkotika berbeda-beda. Perasaan sakit yang paling berat dan menyiksa adalah sakaw akibat putus putaw dan shabu.

Beratnya rasa sakit itu tidak dapat dihilangkan dengan pemberian obat antisakit apa pun atau narkotika apa un, kecuali narkotika yang telah atau yang sedang digunakan. “Sakaw shabu hanya dapat hilang bila mengkonsumsi shabu”. “Sakaw putaw hanya dapat hilang bila diberi putaw”.

Penderitaan sakaw yang mengalami rasa sakit luar biasa itu biasanya mengatasi rasa sakitnya melalui 2 cara:

Kembali mengonsumsi jenis narkotika yang sama. Orang semacam ini seterusnya akan menjadi budak yang patuh, pecandu yang setia selamanya. Orang seperti ini disebut junkies, pemadat, atau pecandu. Bila sedang memakai narkotika, orang tersebut tampak normal. Namun, bila sedang tidak memakai, ia justru tampak tidak normal, lesu, gelisah, tidak fit dan tidak pecaya diri.

Bila tidak kembali memakai tetapi juga tidak tahan rasa sakit, orang tersebut akhirnya mencari jalan pintas, yaitu bunuh diri. Cara bunuh diri yang paling sering adalah:

  • Menyuntikkan kembali narkotika ke dalam badannya dengan dosis yang sangat besar sehingga ia mengalami overdosis (OD) dan meninggal dunia dengan jarum masih menancap di badan.
  • Melompat dari gedung bertingkat tinggi.
  • Menabrak kendaraan
  • Membenturkan kepala ke tembok.

Sakaw tidak hanya terjadi karena penghentian pemakaian narkotika, tetapi juga karena pengurangan dosis pemakaian. Bila sudah terbiasa dengan dosis 0,1 gram, kemudian dikurangi, misalnya 0,05 gram, yang bersangkutan akan mengalami sakaw. 

Disadur dari buku Petunjuk Teknis Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Lembaga/Instansi.
Selengkapnya

Metode Rehabilitasi Narkotika Paling Ajaib di Dunia

Posted by sulthan

IndoDrugs - Secara umum tindakan rehabilitasi para pengguna narkoba tujuan agar dapat dipulihkan kembali mental, kesehatannya dan bisa berhenti dari kebiasaannya mengkonsumsi narkoba.

Dalam pelaksanaan tindakan rehabilitasi dapat berupa pengobatan, pembinaan, konseling, terapi agama, dan berbagai metode lainnya. Semua metode yang digunakan dengan harapan agar korban bisa sembuh kembali layaknya manusia normal lainnya.

"Tidak ada jaminan" bahwa pecandu narkoba yang telah menjalani rehabilitasi tidak akan mengulangi lagi untuk mengkonsumsi narkoba". 

Pecandu narkoba akan benar-benar pulih, jika ada niat dan tekat yang kuat dari pecandu itu sendiri serta mendapat dukungan dan kepedulian yang serius dari orang-orang terdekatnya, terutama dari keluarga.


Keterangan:  Salah satu yang paling tersohor adalah Betty Ford Clinic di Amerika Serikat. Pete Doherty (gambar) adalah salah satu selebriti yang berulangkali berobat ke klinik tersebut. Betty Ford Clinic menyediakan fasilitas mewah layaknya hotel berbintang lima.

Berikut metode rehabilitasi narkotika paling aneh di dunia. Metode yang tidak lazim digunakan untuk mengurangi efek obat bius. 

1. Bebas Narkoba Cara BhiksuDi kuil Thamkrabok di dekat Phra Putthabat di Thailand, pecandu narkoba melakukan ritual keagamaan sembari menjalani detoksifikasi dengan cara Buddha. Program rehabilitasi yang ditawarkan para Bhiksu ini menjanjikan penyembuan mental dan fisik melalui pendekatan ritual dan spiritual.

2. Muntah lalu TerbebaskanSemua peserta harus menjalani program rehabilitasi setidaknya selama 10 hari. Mereka juga bisa tinggal lebih lama jika mau. Program yang ditawarkan antara lain melibatkan ramuan herbal yang membuat pecandu muntah-muntah. Mereka juga dipaksa berjanji tidak akan menyentuh obat-obatan terlarang lagi ketika menyelesaikan rehabilitasi.

3. Bersih di KetinggianRatusan pecandu narkoba menyambangi Pusat Penyembuhan Ayahuasca di Peru setiap tahun untuk mendapat terapi halusinogen alami. Suku setempat meyakini Ayahuasca mampu menyembuhkan mental dan fisik, serta mempromosikan spiritualitas. Namun organisasi doktor di Amerika Serikat mewanti-wanti metode ini bisa menyebabkan diare, gangguan mata hingga kematian. Ayahuasca kini dilarang di beberapa Negara.

4. Lewat Spiritualitas Mengalahkan KecanduanPusat rehabilitas di Rio de Janeiro, Brasil ini menawarkan pendekatan spiritual. Para pecandu narkoba dikumpulkan di luar penginapan setiap pagi untuk berdoa, sembari meneriakkan "Tuhan maha Besar!". Semua peserta rehabilitasi mendapat akomodasi di sebelah gereja protestan, Love of God.

5. Rantai dan BorgolKetika spiritualitas tidak lagi membantu, Amanullah, pecandu narkoba di pusat rehabilitasi di Jalalabad, Afghanistan ini ditahan dengan rantai dan borgol. Penduduk Jalalabad meyakini, pecandu obat-obatan terlarang dirasuki oleh roh dan cuma bisa disembuhkan dengan cara dioborgol. Pasien rehabilitasi hidup dengan diet ketat, yakni air putih, merica hitam dan roti.

6. Bantuan dari AtasPenduduk Afghanistan meyakini mereka yang dirantai di dalam kuil akan mendapat bantuan dari Mir Ali Baba, sosok yang menjadi patron di kuil tersebut. Keyakinan semacam ini tidak cuma ada di Afghanistan, tapi juga di banyak negara lain. Dalam banyak kasus pecandu narkoba dihukum atau malah dibunuh.

7. Mendarat di Kamp KerjaMenjadi pecandu narkoba di Cina tidak mudah. Jika ketahuan, mereka bisa dipaksa menjalani rehabilitasi atau malah dipenjara. Selain itu Cina juga mendirikan kamp kerja untuk para pecandu. Dalam gambar tampak pasien rehabilitasi di sebuah kamp kerja di Lanzhou, provinsi Gansu. Organisasi HAM mencurigai Cina memanfaatkan fasilitas rehabilitasi untuk menyembunyikan kamp kerja paksa.

8. Tidur PanjangSalah satu metode rehabilitasi yang paling ekstrim adalah terapi koma. Dikembangkan oleh seorang dokter di Kirgistan, pasien mendapat suntikan yang menempatkan mereka dalam kondisi koma selama beberapa jam. Sang dokter percaya ketika pasien terbangun, mereka lantas terbebas dari kecanduan narkoba. Pakar mengecam praktik ini karena dianggap berbahaya dan tidak melalui proses uji coba klinis.

9. Bertabur KemewahanSelebriti sebaliknya cendrung memilih fasilitas mewah untuk mengobati kecanduan. Salah satu yang paling tersohor adalah Betty Ford Clinic di Amerika Serikat. Pete Doherty (gambar) adalah salah satu selebriti yang berulangkali berobat ke klinik tersebut. Betty Ford Clinic menyediakan fasilitas mewah layaknya hotel berbintang lima.

10. Tanpa TerapiSebagian besar pecandu narkoba di seluruh dunia tidak mampu membiayai rehabilitasi. Menurut suvery di Amerika Serikat saja, cuma 10,4 persen pecandu yang menjalani terapi medis. Sementara jumlah di negara-negara miskin dan berkembang lebih besar lagi. 

(Gambar selengkapnya dapat dilihat di http://www.dw.de)
Selengkapnya