Manusia Tanpa Harapan

Posted by sulthan on Sabtu, 24 Juni 2017

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Menurut kodratnya, manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap manusia yang lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah-tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah:
a)      Harapan kelangsungan hidup (survival)
b)      Harapan keamanan (safety)
c)      Harapan hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Harapan agar diakui lingkungan (status)
e)      Harapan dalam perwujudan cita-cita (self actualization)
Tanpa adanya harapan itu semua, manusia seperti langsung kehilangan tujuan hidup. Tanpa tujuan itulah, seolah hidup hanya sekadarnya saja tanpa mau berusaha jika ada kesulitan ataupun cobaan. Manusia akan mudah menyerah bila tidak memiliki harapan seperti yg telah dijelaskan di atas.
Banyak kasusnya yang telah terjadi, bahwa manusia mudah menyerah dalam hidup atau dalam kata lain yaitu mengakhiri hidupnya begitu kesulitan datang menghampiri. Jadi penting adanya manusia agar memiliki harapan.
Salah satu contoh kasus bunuh diri kebanyakan karena depresi. Seperti halnya yang tertera di bawah ini:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyebab meninggalnya dosen ITB Suryo Utomo yang ditemukan di waduk Cirata, Cianjur, Jawa Barat kini telah terungkap.
Dari keterangan awal yang didapat polisi dari saksi maupun hasil otopsi sementara polisi menyatakan Suryo meninggal akibat bunuh diri karena depresi. (http://m.tribunnews.com/metropolitan/2017/05/16/dosen-itb-diduga-bunuh-diri-karena-depresi)